Konsep-Konsep Realitas Sosial dalam Sosiologi |
Sosiologi adalah suatu studi ilmiah tentang kehidupan sosial manusia. Sosiologi mempelajari gejala - gejala sosial dalam masyarakat.
Gejala-gejala sosial yang muncul dalam masyarakat baik yang teratur maupun yang tidak teratur disebut dengan realitas sosial dalam masyarakat. Konsep - konsep realitas sosial yang dipelajari oleh sosiologi adalah:
1. Keluarga
Keluarga merupakan kesatuan sosial yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan darah, terdiri atas suami, istri dan anak-anak. Karakteristik keluarga adalah sebagai berikut:
- Keluarga dipersatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah atau adopsi.
- Anggota keluarga biasanya hidup dalam satu rumah tangga.
- Melakukan interaksi dan komunikasi.
- Mempertahankan suatu kebudayaan bersama sekaligus menciptakan kebudayaan.
- Bentuk dari keluarga
- Keluarga inti (Keluarga batih), merupakan bentuk keluarga berdasarkan perkawinan tunggal, yang terdiri dari seorang Bapak, seorang ibu beserta anak-anaknya.
- Keluarga besar, adalah bentuk keluarga, baik tunggal maupun berdasarkan bentuk perkawinan jamak (poligami) yang terdiri dari seorang Bapak, beberapa orang ibu atau kebalikannya, atau ditarik dari satu keturunan dengan seluruh keturunannya.
- Tugas Keluarga
- Tugas sosial biologis (untuk memenuhi kebutuhan biologis guna melanjutkan keturunan dan menyalurkan kasih sayang).
- Tugas sosial kultural (sebagai media pewarisan budaya).
- Tugas sosial ekonomi (untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup).
- Tugas sosial religius (sebagai bagian daripada kehidupan sosial beragama).
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang permanen, melakukan interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.
Menurut Koentaraningrat, masyarakat adalah kesatuan keseluruhan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem, adat istiadat yang bersifat kontinu, dan terikat oleh suatu rasa identitas tertentu. Masyarakat memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
- Ada sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu
- Saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama
- Pola interaksinya menurut sistem adat tertentu
- Pola kontinuitas dari proses interaksi menurut adat istiadat
- Ada keterkaitan suatu rasa identitas bersama.
3. Komunitas
Secara singkat komunitas adalah satuan sosial yang didasari oleh lokalitas. Oleh sebab itu, ciri utama kesatuan sosial yang disebut komunitas mempunyai ikatan solidaritas yang kuat antar anggotanya akibat kesatuan tempat tinggal.
Jadi, anggota-anggota suatu komunitas memiliki intensitas interaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang di luar wilayah tempat tinggal mereka.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komunitas adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu.
Suatu komunitas sesungguhnya berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahi hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu.
Selain faktor kesatuan tempat tinggal dan rasa solidaritas yang tinggi, komunitas juga dibangun oleh faktor perasaan saling memerlukan satu sama lain serta keyakinan bahwa tanah yang mereka tinggali memberikan kehidupan kepada mereka seluruhnya.
R.M. Mac lver dan Charles H.Page seperti dikutip Soerjono Soekanto menamakan perasaan yang demikian sebagai community sentiment (sentimen komunitas). Unsur-unsur sentimen komunitas meliputi,
a. Unsur seperasaan
Unsur seperasaan mengakibatkan seseorang berusaha mengidentifikasi dirinya dengan orang-orang dalam kelompok tersebut sehingga semua anggota kelompok menyebut dirinya sebagai bagian dari komunitas.
Perasaan sekelompok mendorong terwujudnya solidaritas di antara anggota kelompok. Perasaan itu muncul manakala ada kepentingan yang sama dari anggota kelompok dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Unsur sepenanggungan
Setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok. Keadaan masyarakat itu sendiri memungkinkan setiap anggota kelompok untuk menjalankan peranannya. Kondisi ini memungkinkan anggota kelompok memiliki kedudukan yang pasti dalam komunitasnya.
c. Unsur saling memerlukan
Setiap anggota suatu komunitas merasakan adanya ketergantungan terhadap komunitasnya, baik secara material maupun spiritual. Sehingga antar anggota kelompok terjadi hubungan saling memerlukan.
4. Perkumpulan (Asosiasi)
Asosiasi atau perkumpulan adalah suatu kehidupan bersama antar-individu dalam suatu ikatan. Kumpulan orang atau sekelompok individu dapat dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi faktor-faktor sebagai berikut:
- kesadaran akan kondisi yang sama,
- adanya relasi sosial,
- dan orientasi pada tujuan yang telah ditentukan.
Apabila kelompok sosial dianggap sebagai sebuah kenyataan di masyarakat, maka individu merupakan kenyataan yang memiliki sikap terhadap kelompok tersebut sebagai suatu kenyataan subjektif.
Di dalam masyarakat yang sudah kompleks, biasanya individu menjadi kelompok sosial tertentu yang secara otomatis pula menjadi anggota beberapa kelompok sekaligus, misal atas dasar keturunan, jenis kelamin atau kekerabatan tertentu.
Keanggotaan mereka dalam kelompok dilakukan secara individual dengan persyaratan keanggotaannya secara sukarela. Asosiasi dapat dikatakan juga sebagai perkumpulan. Sebagai contoh perkumpulan wasit/pelatih/instruktur olah raga nasional. Kelompok sosial dilihat dari bentuknya dapat kita kelompokan sebagai berikut:
a. Menurut besar kecilnya kelompok dan jumlah anggotanya
- Small Group, yaitu kelompok yang terdiri sekurang-kurangnya dua orang, masing-masing menjalin hubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh, Keluarga inti.
- Klik (Clique), yaitu kelompok kecil yang terbentuk dari suatu kelompok yang lebih besar, karena frekuensi hubungan yang relatit tinggi atau sering bertemu. Contoh, Sekelompok
- Cressive Group, yaitu kelompok yang timbul karena reaksi spontan, terbentuk karena siswa di kelas. ketidaksengajaan, memiliki kepentingan yang sama dan tujuan yang sama, serta tempat tinggal yang berdekatan. Contoh Rukun tetangga.
- Partai, yaitu kumpulan orang yang mempunyal asas, haluan dan tujuan yang sama. Tuiuan yang dicapai oleh partai adalah untuk kepentingan para anggotanya (public goals) dan bukan tujuan perorangan (private goals). Contoh, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasional Indonesia dan partai-partai politik pèserta pemilu lainnya.
- Massa, yaitu kelompok yang jumiahnya tidak diperhatkan. Contoh; sekelompok karwayan PT DI yang sedang melakukan demonstrasi di Bundaran HI.
- Publik, secara umum artinya khalayak ramal. Jumlah dan bentuknya serupa dengan massa.
b. Kelompok menurut terbentuknya
Seringkali kita melihat sekelompok orang yang banyak yang berkelompok, terbentuknya kelompok ini biasanya tidak disengaja dan tidak disadari tetapi memiliki kesamaan ciri atau tujuan. Kelompok demikian dapat dilihat dari dasar terbentuknya yaitu:
1. Kelompok semu, kelompok yang tidak teratur dan kelompok sementara.
- Kerumunan
- Massa
- Publik
2. Kelompok nyata
- Kelompok statistik
- Kategori sosial
- Kelompok sosial
- Kelompok formal
c. Kelompok menurut erat longgarnya ikatan hubungan para anggotanya
Kelompok masyarakat ini biasanya didasarkan pada intensitas dan kualitas pertemuan yang dilakukan oleh anggota kelompok. Lama kelamaan kelompok ini berkembang luas dan kelompok didasarkan pada erat atau tidaknya hubungan antar para anggota.
- Kelompok paguyuban (Gemeinschaft)
- Kelompok patembayan (Gesellschaft)
- Kelompok utama (Primary group)
- Kelompok Sekunder (Secondary Group).
5. Ketetanggaan
Tetangga merupakan unit (satuan) sosial yang terdiri atas beberapa orang yang bertempat tinggal saling berdekatan. Karena faktor saling berdekatan inilah hubungan antar tetangga jadi sangat erat melebihi hubungan kekerabatan.
Apalagi pada masyarakat pedesaan, tolong menolong antar tetangga mewarnai hampir seluruh segi kehidupan masyarakat. Hal ini berbeda dengan masyarakat kota yang individualistis. Di kota, keakraban hubungan ketetanggaan cenderung berkurang dan renggang.
6. Suku Bangsa
Indonesia dikenal sebagai negara yang disusun oleh beragam suku bangsa. Suku bangsa adalah gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum, berkaitan dengan asal-usul, tempat asal, serta kebudayaan.
dari itu pula definisi lain yang menyatakan bahwa suku bangsa (ethnic group) adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas dan perbedaan kebudayaan, terutama bahasa. Jadi, Suatu suku bangsa terbentuk karena adanya kesadaran kesatuan kebudayaan dan asal-usul.
Kesadaran itu tumbuh salah satunya disebabkan oleh adanya kesatuan bahasa. Bahasa sebagai wujud kebudayaan ternyata terbukti ampuh merangkum dan menghimpun banyak orang dalam satu ikatan suku bangsa. Paling tidak bahasa mampu menguatkan kesadaran kelompok (in group feeling).
7. Kekerabatan
Kekerabatan ialah kesátuan yang orang-orangnya atau anggota-anggotanya mempunvai hubungan keturunan atau hubungan darah. seseorang dapat kita anggap sebagai kerabat karena orang tersebut mempunyai hubungan darah atau seketurunan dengan kita.
Walaupun kita tidak pernah saling bertemu dengan orang tersebut. Ketentuan mengenai siapa saja yang dapat digolongkan sebagai kerabat dan bukan kerabat didasarkan pada sistem kekerabatan masyarakat yang bersangkutan.
Hal tersebut menunjukkan adanya seperangkat norma mengenai penggolongan orang-orang yang seeadat, yang melibatkan adanya berbagai hak dan kewajiban di antara orang-orang yang sekerabat.