Tenaga Eksogen dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan |
Pengertian Tenaga Eksogen
1. Pengertian Erosi
Erosi adalah suatu proses Pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alamiah dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di permukaan bumi
.
Menurut kecepatannya, erosi dibedakan menjadi dua yaitu,
Erosi geologi yaitu erosi di mana proses penghancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya.
Erosi yang dipercepat yaitu erosi di mana proses penghancuran tanah lebih cepat dibandingkan proses pembentukannya.
Menurut zat pelarutnya, erosi dibedakan menjadi empat yaitu,
Erosi air, dibedakan menjadi,
Erosi percikan (splash erosion) ialah erosi yang disebabkan oleh percikan air hujan yang jatuh ke tanah.
Erosi lembar (street erosion) ialah proses pengikisan yang terjadi pada lapisan tanah bagian atas.
Erosi alur (rill erosion) ialah erosi yang terjadi pada saat air mengalir.
Erosi parit (gully erosion) ialah erosi yang membentuk parit-parit yang cukup dalam.
Faktor yang mempengaruhi erosi air adalah,
Volume air (sumber tenaga utama), semakin besar volumenya semakin kuat erosinya.
Kemiringan lereng, semakin curam lereng, semakin besar erosi yang terjadi.
Keadaan vegetasi, semakin lebat vegetasi yang ada semakin kecil erosi yang terjadi.
Erosi angin yaitu erosi yang disebabkan oleh tenaga angin.
Erosi gletser yaitu proses pengikisan yang disebabkan oleh massa es yang bergerak.
Erosi air laut yaitu proses pengikisan yang disebabkan oleh gelombang laut. Erosi air laut disebut juga morena. Faktor yang memengaruhi kekuatan abrasi adalah kekerasan batuan, besar-kecilnya gelombang laut, kedalaman laut di.muka bumi, dan jumlah materi yang diangkut gelombang laut ke pantai.
2. Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan batuan atau tanah yang dilakukan oleh air, angin, dan es. Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya dan tempat pengendapannya sebagai berikut.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya
Sedimen akuatis, yaitu sedimen yang terbawa oleh air.
Sedimen aeolis (aeris), yaitu sedimen yang terbawa oleh angin.
Sedimen marine, yaitu sedimen yang terbawa oleh air laut.
Sedimen glasial, yaitu sedimen yang terbawa oleh gletser (es).
b. Berdasarkan tempat pengendapannya
Sedimen fluvial, yaitu sedimen yang mengendap di sungai
Sedimen teristris, yaitu sedimen yang mengendap di darat
Sedimen limnis, yaitu sedimen yang mengendap di danau dan rawa.
Sedimen marine, yaitu sedimen yang mengendap di laut
Sedimen glasial, yaitu sedimen yang mengendap di air es.
3. Pengertian Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis. Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama. Ada empat faktor terjadinya pelapukan batuan, yaitu keadaan struktur batuan, keadaan topografi, iklim dan cuaca, serta keadaan vegetasi. Terdapat tiga macam pelapukan yaitu sebagai berikut
pelapukan mekanik (fisis), yaitu peristiwa hancur dan lepasnya material batuan, tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut. Pelapukan mekanik merupakan penghancuran bongkah batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Pelapukan kimiawi, yaitu proses pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan Susunan kimiawi batuan yang lapuk tersebut. Pelapukan ini terjadi dengan bantuan air dan Suhu yang tinggi. Proses yang terjadi dalam pelapukan kimiawi ini disebut dekomposisi.
Pelapukan organik adalah pelapukan batuan oleh makhluk hidup. Pelapukan jenis ini dapat bersifat kimiawi maupun mekanis. Adapun yang menjadi pembedanya adalah subjek yang melakukannya, yaitu makhluk hidup berupa manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contohnya lumut, cendawan, ataupun bakteri yang merusak permukaan batuan.
4. Pengertian Pergerakan batuan atau tanah (mass wasting)
Mass wasting atau mass movement adalah proses perpindahan massa batuan dan atau tanah dalam volume yang besar karena pengaruh gravitasi. Jenis-jenis mass wasting antara lain sebagai berikut.
Rayapan tanah (soil creep)
Rayapan tanah adalah proses gerakan tanah yang sangat lambat. Proses ini ditandai dengan pembengkokan lapisan batuan, tiang telepon, pagar, monumen menjadi miring, dan dinding bangunan retak.
Aliran tanah (earthflow)
Aliran tanah umumnya terjadi pada wilayah beriklim lembap dengan lereng curam. Fènomena
ini terjadi dalam beberapa jam dan menghasilkan timbunan material berbentuk seperti undakan.
Aliran Lumpur (mudflow)
Fenomena ini berupa lumpur yang mengalir menuruni lereng pada daerah perbukitan atau pegunungan. Aliran lumpur dapat terjadi pada perbukitan di gurun pasir saat hujan deras Aliran lumpur juga dapat terjadi pada gunung api yang baru meletus. Prosesnya dipengaruhi oleh hujan yang membawa abu dan debu vulkanik sisa letusan.
Tanah longsor (landslide)
Tanah longsor adalah massa batuan yang meluncur dengan cepat ke bawah dengan sedikit atau tánpa aliran material. Terdapat dua bentuk utama tanah longsor, yaitu longsoran batu (rockslide) dan runtuhan tanah (slump). Longsoran batu berupa massa batuan induk yang meluncur turun pada bidang miring yang rata, seperti patahan. Di sisi lain, runtuhan tanah adalah massa batuan yang meluncur turun pada bidang miring yang cekung.
Guguran batu (rockfall)
Proses mass wasting yang paling cepat adalah guguran batu. Fenomena ini berupa massa batuan yang menggelinding atau jatuh bebas dari sebuah tebing curam.
Proses eksogen dapat memberikan dampak positif dan negatif.
Beberapa contoh dampak positifnya adalah sebagai berikut.
Angin membawa pasir dan butiran tanah subur ke tempat lain sehingga tempat tersebut menjadi subur.
Air sungai membawa endapan tanah yang subur menuju hilir sehingga daerah hilir sungai menjadi subur.
Air sungai yang mengalir di daerah yang mengandung bijih emas, menyebabkan pasir sungai yang mengendap di daerah hilir mengandung emas.
Tenaga air yang deras dapat merusak tepi sungai yang mengandung barang tambang, sehingga barang tambang tersebut menjadi lebih mudah untuk diambil.
Sementara itu, beberapa dampak negatif dari proses eksogen adalah sebagai berikut.
Menyebabkan pelapukan batuan di muka bumi.
Rusaknya lapisan kulit bumi karena erosi (pengikisan) baik oleh air hujan atau air yang mengalir deras.
Rusaknya lapisan kulit bumi karena erosi angin yang membawa material tanah di daerah permukaan yang gundul.
Terjadinya erosi di pantai yang tidak terlindung hutan bakau akibat ombak yang besar (abrasi).
Gunung es mencair karena panas matahari yang terik dan terjadi erosi es (glasiasi). Hal ini menyebabkan es mencair dan air masuk ke sungai hingga menimbulkan banjir.