Pengertian, Bagian, Batuan Pembentuk Litosfer dan Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer |
Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Jadi, litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya SIO2, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat.
Litosfer (kulit bumi) terdiri atas dua bagian yaitu
a. Lapisan sial
Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsur silikon dan aluminium, termasuk senyawanya dalam bentuk SIO2, dan A2,O2. Dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, dan jenis-jenis batuan metamorf. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak bumi karena bersifat padat, kaku, dengan ketebalan rata-rata 35 km. Kerak bumi dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri atas batuan granit pada bagian atasnya dan batuan basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini menempati posisi sebagai benua.
Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri atas endapan laut pada bagian atas, di bawahnya terdapat batuan vulkanik, dan yang paling bawah tersusun atas batuan gabro dan peridoit. Kerak ini menempati posisi sebagai samudra.
b. Lapisan sima
Lapisan sima yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsur-unsur silikon dan magnesium
dalam bentuk senyawa SIO2, dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima bersifat elastis dan memunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Batuan Pembentuk Litosfer
litosfer tersusun dari tiga macam batuan, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf atau malihan Proses terbentuknya ketiga macam batuan tersebut berbeda-beda. Induk dari ketiga macam batuan adalah magma. Magma adalah larutan silikat yang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat.i Menurut beberapa teori tentang terjadinya bumi, pada suatu waktu lalu bumi berupa massa cair yang dinamakan magma. Magma iní selanjutnya membeku memhant. berupa massa bumi, dan sebagian besar batuan kerak bumi menjadi jenis batuan beku. Pada kenyataannya 80% batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma Beku, batuan beku dibagi menjadi tiga macam
Batuan Beku Dalam (Plutonik/ Abisik)
Batuan beku dalam, terjadı dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
Batuan beku korok,
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara sarana. dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami Proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, Sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
Batuan Beku Luar/Lelehan
Batuan beku luar atau batuan beku lelehan terjadi dari sebagian magma yang beku setelah sampai di permukaan bumi. Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit obsidian, scoria, dan pumice atau batu apung.
b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan beku yang telah terbentuk pada permukaan bumi mengalami pelapukan. Bagian-bagian yang lepas diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser, dan kemudian diendapkan. Endapan tersebut disebut sedimen dan masih lunak, karena proses diagenesis, sedimen menjadi keras dan disebut batuan sedimen. Berdasarkan proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, sebagai berikut.
Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi ukuran kecil, kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik. Contoh umum batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (Shale).
Batuan sedimen kimiawi yaitu batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara tidak langsung adalah batuan sedimen kapur yang dinamakan stalaktit dan stalagmit yang terdapat di gua-gua kapur.
Batuan sedimen organik yaitu batuan yang terjadi karena selama proses pengendapan mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa-sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang dan terumbu karang.
c. Batuan Malihan (Metamorphic Rock)
Batuan malihan terbentuk karena adanya penambahan suhu atau penambahan tekanan ya terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. Contoh batuan malihan adalah marmer dan batu kapur dan antrasit dari batu bara.
Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer
Batuan penyusun litosfer banyak dimanfaatkan oleh manusia diantaranya sebagai berikut.
Granit, andesit, gabro, dan diorit digunakan untuk membuat dasar dan pondasi landasan pacu bandara, jalan raya, pondasi rumah, dan landasan rel kereta.
Obsidian, scoria, dan pumice digunakan dalam bentuk patung dan bangunana
Liparit, pumice, riolit, dan basalt digunakan dalam bentuk kerikil dan pasir kasar. andesit dan diorit digunakan untuk kerakal pengisi cor tiang dan campuran tiang pancang (paku bumi).
Breksi, granit fosfir, dan diorit digunakan untuk landasan dak bangunan bertingkat.
Batuan kapur digunakan untuk bahan semen, teraso, dan marmer batuan.
Antrasit, sale, schist, batu sabak, dan batu padas digunakan untuk hiasan dan pagar.
Turmalin, topas, dan kursa digunakan untuk membuat perhiasan.